CORPORATE
SOCIAL RESPONSIBILITY
1.
Pengertian
CSR adalah tindakan sosial termasuk juga
kepada lingkungan hidup dimana lebih dari tuntutan undang-undang
CSR adalah komitmen berkelanjutan
kalangan bisnis untuk berperilaku etis dan memberi sumbangan pada perkembangan
ekonomi, memperbaiki mutu hidup angkatan kerja, keluarganya, komunitas lokal
dan masyarakat.
Melakukan hal-hal baik agar komunitas
menajdi lbih baik atau setidaknya tidak membahayakan komunitas; seperti:
memproduksi barang yang ramah lingkungan, membersihkan racun limbah, atau
membantu sekolah-sekolah.
2.
Aspek-aspek
dalam CSR
a. Keterlibatan
dalam komunitas
b. Proses
produksi yang bisa dipertanggungjawabkan secara sosial
c. Employee
relations yang bisa dipertanggungjawabkan secara sosial
3.
Perspektif
dalam CSR
Menurut Samuel dan Saari (2001:1) ada
tiga perspektif dalam CSR, yaitu:
a. Reputation
Capital
CSR merupakan strategi bisnis untu
meminimalkan resiko dan memaksimalkan profit dengan menjaga kepercayaan para
stakeholder.
b. Eco-Social
Stabilitas sosial dan lingkungan adalah
hal penting untuk keberlanjutan pasar jangka panjang.
c. Right-Based
Pelanggan, karyawan, komunitas berhak
tahu mengenai perusahaan dan bisnisnya.
4.
Model
CSR
a. Model
Langsung
Perusahaan melakukan sendiri kegiatan
sosial ke masyarakat tanpa perantara.
b. Model
Yayasan Milik Perusahaan
Perusahaan mendirikan yayasan sendiri
dibawah perusahaan atau grupnya yang dibentuk terpisah namun tetap harus
bertanggung jawab kepada CEO.
c. Model
Kerjasama
Dalam mengelola dan melaksanakan
kegiatan sosialnya bekerja sama dengan instansi pemerintah, perguruan tinggi,
LSM, lembaga konsultan, dll.
d. Model
Konsorsium
Perusahaan saling bekerja sama melakukan
aktivitas CSR.
5.
Analisis
CSR
a.
Anak
yatim piatu kunjungi hotel Shangri-La
1) Analisis
Berdasarkan Pengertian CSR
Definisi CSR yang intinya melakukan
hal-hal baik agar komunitas menjadi lebih baik atau setidaknya tidak
membahayakan komunitas telah dilakukan oleh Shangri La hotel Surabaya dengan
mengundang beberapa anak yatim dalam rangka memperbaiki pengetahuan sekaligus
acara Shangri La dalam memperingati Valentine’s Day pada 21 Februari 2009.
2) Berdasarkan
Aspek-aspek CSR
Hasil riset Chambers terhadap 7 negara
asia (India, Korsel, Thailand, Singapura, Filipina, Indonesia, Malaysia)
menghasilkan temuan aspek-aspek dalam praktek CSR:
(a) Keterlibatan
dalam komunitas
Dalam acara tersebut telah terlihat
bahwa Anak-anak yatim piatu tersebut diajak
melihat proses pembuatan menu nasi goreng spesial yang dipandu langsung oleh
Chef Andik Purnomo.
(b) Proses
produksi yang bisa dipertanggungjawabkan secara sosial
Setelah selesai
memasak, mereka disuruh mencoba hasil masakannya supaya mereka bisa belajar
sekaligus menikmati hasil masakan yang telah mereka masak.
(c) Employee
relations yang bisa dipertanggungjawabkan secara sosial
Chef Andik Purnomo
mengatakan bahwa dalam kegiatan tersebut, semua anak belajar memasak dan
hasilnya agak gosong. Namun tidak apa-apa, yang penting semua anak-anak yang
ikut program ini merasa puas dan menjadi lebih tahu.
3) Berdasarkan Perspektif dalam CSR
Menurut Samuel & Saari (2001:1), ada
3 perspektif dalam CSR, yaitu :
(a) Reputation
capital : CSR merupakan strategi bisnis untuk meminimalkan
resiko & memaksimalkan profit dengan menjaga kepercayaan para stakeholder.
Jadi dengan diadakannya kunjungan anak yatim dan piatu, itu akan menambahkan
kepercayaan para stakeholder Shangri La hotel Surabaya dari berbagai aspek,
karena para stakeholder akan berfikir bahwa Shangri La hotel Surabaya tidak
hanya perduli kepada kalangan sosialita namun juga memikirkan kalangan low
class.
(b)
Eco-social : stabilitas sosial & lingkungan
adalah hal penting untuk keberlanjutan pasar jangka panjang. Dengan menambah
kepercayaan stakeholder tersebut, maka secara tidak langsung akan menaikkan
pasar jangka panjang Shangri La hotel Surabaya.
(c)
Right-based : pelanggan, karyawan, komunitas berhak
tahu mengenai perusahaan & bisnisnya. Selain dalam rangka menambah
kepercayaan stakeholder kegiatan sosial ini juga bermanfaat guna Shangri La
hotel Surabaya membuka diri kepada pihak umum maupun pelanggan yang datang.
4)
Berdasarkan Model CSR menurut (Susanto, 2007) yaitu
:
(a)
Langsung
: perusahaan melakukan sendiri kegiatan sosial (sumbangan) ke masyarakat tanpa
perantara.
(b)
Yayasan
milik perusahaan : Perusahaan mendirikan yayasan sendiri di bawah perusahaan/
group-nya yang dibentuk terpisah namun tetap harus bertanggung jawab ke CEO
(c)
Kerjasama
: dengan instansi pemerintah, perguruan tinggi, LSM, lembaga konsultan dalam
mengelola dana & melaksanakan kegiatan sosialnya.
(d)
Konsorsium
: Perusahaan saling bekerja sama melakukan CSR.
(e)
Dalam
hal kunjungan anak yatim piatu kali ini Shangri La hotel jelas menggunakan
model langsung karena para anak yatim piatu tersebut melakukan observasi
langsung ke Shangri La Hotel Surabaya.
b.
Race Care Hotel
Shangri-La, Ada Superhero Cilik Ikut Balap Lari
Analisis
CSR Hotel Shangri La Surabaya Race and Care
Merupakan
tindakan sosial karena mengajak masyarakat untuk melakukan senam dan jalan
sehat bersama 710 superhero dan merpakan bentuk kepedulian hotel shangri la
terhadap kesehatan masyarakat melalui acara tersebut.
2)
Berdasarkan
aspek CSR;
Keterlibatan
hotel Shangri La dengan komunitas action figur superhero beserta pahlawan
nasional dalam acara ini merupakan
bentuk nyata hotel shangri la untuk aktif dalam suatu komunitas dan dalam
lingkugan masyarakat.
3)
Berdasarkan
dalam CSR:
Kegiatan
ini merupakan bentuk untuk menjaga stabilitas lingkungan dan sosial untuk
mendekatkan diri pada masyarakat guna kelajutan pangsa pasar lebih baik dan
mengenalkan perusahaan pada masyarakat.
4)
Berdasarkan
model CSR:
Kegiatan
ini dilakukan secara langsung oleh hotel shangri la dengan melibatkan 710
superhero dan pahlawan nasional dengan konsep Race and Care.
c.
Shangri La
Surabaya Hotel Edukasi Khasiat Jamu untuk Pengunjung
1)
Berdasarkan
definisi CSR yang intinya adalah memasarkan citra positif perusahaan kepada masyarakat
dengan melakuan hal – hal baik atau setidaknya tidak membahayakan perusahaan
telah dilakukan oleh Shangri La hotel Surabaya dengan cara mengedukasi
pelanggan akan manfaat produk jamu sehingga bisa meningkatkan minat masyarakat
pada minuman herbal tradisional.
2)
Hasil
riset Chambers terhadap 7 negara asia (India, Korsel, Thailand, Singapura,
Filipina, Indonesia, Malaysia) menghasilkan temuan aspek-aspek dalam praktek
CSR:
(a)
Keterlibatan
dalam komunitas
Hal
yang dilakukan untuk mengedukasi pelanggan adalah dengan menghadirkan Ibu Jamu
gendong sebagai icon kampanye untuk meningkatkan minat masyarakat pada minuman
herbal tradisional di Resto Jamoo Hotel Shangri La.
(b)
Proses
produksi yang bisa dipertanggungjawabkan secara sosial
Shangri
La Hotel menghadirkan dua penjual jamu asli berasal dari Pagesangan dan
Wonokromo-Surabaya yang berkeliling menawarkan jamu. Ibu Jamu Gendong tersebut
berkeliling saat dinner dan lunch. Ada empat variasi jenis jamu yang di
tawarkan, kunyit asem, beras kencur, sinom dan kunci pepet. Yang paling banyak
diminati adalah kunyit asem dan sinom.
(c)
Employee relations yang bisa
dipertanggungjawabkan secara sosial
Renny
Herwanto, Communications Manager Shangri La Hotel Surabaya mengatakan bahwa,
Shangri La Hotel kali ini hadirkan dua penjual jamu asli berasal dari
Pagesangan dan Wonokromo-Surabaya berkeliling menawarkan minuman herbal. Ibu
Jamu Gendong tersebut berkeliling saat dinner dan lunch. Pengunjung Shangri La
Surbaya marak didatangi pelanggan saat Dinner ketimbang Lunch. Rata-rata
pengunjung yang reservasi setiap waktu makan ada sekitar 100 hingga 150 orang,
ini belum termasuk pengunjung walk-in (datang on the spot).
Yayuk, sebagai icon Ibu Jamu Gendong mengatakan bahwa Sinom berkhasiat untuk
mengontrol racun kimia dalam tubuh, mengontrol berat badan dan mengatasi
beberapa infeksi, sedangkan kunyit asam berfungsi untuk mengatasi sariawan dan
bersifat anti radang. Mayoritas peminatnya adalah pelanggan lokal Indonesia.
Tak jarang juga ada beberapa turis domestik yang memuji rasa dan menikmati jamu
lebih dari satu gelas.
3)
Berdasarkan Model CSR (Susanto, 2007), kegiatan
edukasi jamu tradisional oleh Shangri La Hotel Surabaya merupakan Model CSR
langsung. Perusahaan sendiri yang melakukan kegiatan tersebut tanpa perantara.
Dalam mengedukasi pelanggan akan manfaat produk jamu, Shangri La Hotel secara
langsung menghadirkan Ibu Jamu Gendong yang juga berkeliling menawarkan jamu di
Restoran Jamoo Shangri La Hotel. Jadi, saat berada di Resto Jamboo, pengunjung
juga bisa menikmati jamu tradisional di resto tersebut.
4)
Berdasarkan
Perspektif dalam CSR yang telah dikemukakan oleh Samuel & Saari (2001: 1) :
(a)
Reputation
capital: CSR merupakan strategi bisnis untuk meminimalkan resiko &
memaksimalkan profit dengan menjaga kepercayaan para stakeholder. Dengan
diadakannya edukasi jamu bagi pengunjung yang bisa meningkatkan minat pada jamu
tradisional, diharapkan resto akan semakin ramai dan lebih banyak pengunjung
yang datang. Kemudian, diharapkan mampu meningkatkan profit yang di dapat
perusahaan. Jika profit meningkat, maka kepercayaan stakeholder pun juga
meningkat, mereka akan menganggap bahwa kegiatan tersebut berguna dalam
meningkatkan profit perusahaan.
(b)
Eco-social:
stabilitas sosial & lingkungan adalah hal penting untuk keberlanjutan pasar
jangka panjang. Restoran Jamoo secara konsisten selalu menyediakan jamu
tradisional untuk didisplay. Untuk keberlanjutan pasar, Shangri La hotel
memiliki inovasi baru dalam menyediakan jamu. Sejak awal tahun 2016, Shangri La
hotel menghadirkan Ibu jamu gendong untuk menawarkan jamu ke setiap meja
pengunjung. Hal ini dilakukan untuk mengedukasi pelanggan akan manfaat produk
jamu.
(c)
Right-based:
pelanggan, karyawan, komunitas berhak tahu mengenai perusahaan & bisnisnya.
Dengan adanya edukasi jamu, pelanggan akan memahami manfaat jamu yang selama
ini disediakan di Shangri La hotel. Tidak hanya pelanggan, bahkan karyawan dan
perusahaan pun yang awalnya tidak tau akan mengetahui manfaat jamu.
d.
Shangri-La
Hotel Surabaya peringati Earth Hour sekaligus Down Syndrome
1) Berdasarkan
Definisi CSR
Berdasarkan definisi CSR dapat disimpulkan bahwa
kegiatan yang dilakukan oleh Hotel Sangri-La Surabaya ini adalah berupa
kegiatan sosial dalam memperingati dua even sekaligus, yaitu peringatan Earth
Hour dan juga Peringatan World Down Syndrome. Kegiatan ini sudah dilaksanakan
setiap tahunnya dengan konsep dan tema yang berbeda. Tujuan kegiatan ini adalah
untuk mengedukasi anak-anak berkebutuhan khusus untuk memanfaatkan limbah botol
bekas menjadi wadah tanaman sebagai bentuk menjaga lingkungan dari sampah dan
dilanjutkan dengan cara mencuci tangan dengan benar. Selain itu, juga mengajak
para pelanggan dan tamu untuk melakukan pengurangan pemakaian listrik dengan
dilakukannya swicth off selama satu jam untuk menghemat energi.
2) Berdasarkan
Aspek-aspek CSR
(a) Keterlibatan
Komunitas
Dalam dua kegiatan yang dilakukan oleh Hotel
Sangri-La ini melibatkan peran anak-anak berkebutuhan khusus dan juga pelanggan
maupun para tamu hotel. Dalam peringatan World Down Syndrome yang dilakukan di
Sangri-La Ballroom pun melibatkan Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan
Sosial, POTADS, dan juga beberapa stake holder.
(b) Proses
produksi yang bisa dipertanggungjawabkan secara sosial
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Hotel Sangri-La
adalah kegitan sosial yang dilakukan untuk memperingati Earth Hour dan juga
World Down Syndrome. Yaitu berupa kegiatan mengajak anak-anak berkebutuhan
khusus untuk memanfaatkan botol bekas menjadi wadah tanaman dan juga melakukan
swicth off untuk menghemat energi.
(c) Employee
relations yang bisa dipertanggungjawabkan secara sosial
Para pegawai saling
membantu dalam kegiatan yang dilaksanakan seperti dapat dilihat dalam foto.
Terlihat bahwa salah satu seorang karyawan sedang membimbing anak-anak
berkebutuhan khusus dalam menanam dalam botol bekas.
3) Berdasarkan Perspektif dalam CSR
(a) Reputation
capital
Cara yang dilakukan untuk
menjaga reputasi adalah dengan mengadakan kegiatan sosial dan juga melibatkan
stake holder dalam pelaksanaannya.
(b) Eco-social
Cara yang dilakukan oleh
Hotel Sang-Ri La adalah dengan melakukan kegitan sosial dengan tetap menjaga
lingkungan dengan memanfaatkan botol-botol plastik bekas. Bukan hanya itu saja,
pelanggan dan tamu pun diajak untuk melakukan swicth of selama satu jam dalam
rangka menghemat energi.
(c) Right-based
Semua pelanggan, tamu,
karyawan, dan komunitas mengetahui semua kegiatan yang dilakukan juga terlibat
didalamnya.
4) Berdasarkan Model CSR
Model CSR yang digunakan
oleh Hotel Sang-ri La adalah :
(a) Secara Langsung
Yaitu pada egiatan
edukasi pemanfaatan botol bekas kepada anak-anak berkebutuhan khusus dilakukan
secara langsung. Begitu pula dengan kegiatan swicth off.
(b) Dengan Kerjasama
Pada kegiatan World Down Syndrome dilakukan secara
kerjasama dengan menggandeng Badan Koordinasi Kegiatan
Kesejahteraan Sosial, POTADS, dan juga beberapa stake holder.
e.
Pelatihan
Table Manner KMH @Shangri-La Hotel
1) Berdasarkan
Definisi CSR
Berdasarkan definisi CSR yang intinya melakukan
hal-hal baik agar komunitas menjadi lebih baik atau setidaknya tidak
membahayakan komunitas telah dilakukan oleh Shangri La hotel Surabaya dengan
mengadakan acara table manner, dimana pada activity ini, rekan-rekan kita dari
Komunitas Mata Hati (KMH) dapat mempunyai kesempatan mengikuti pelatihan
table manner yang diadakan oleh hotel Shangri-la , Surabaya sekaligus untuk
mendukung program CSR dari hotel tersebut.
2) Berdasarkan Aspek-aspek dalam CSR
(a) Keterlibatan
dalam komunitas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar